Penemuan Dalam Bidang Teknologi
Da Vinci Robotic Surgical System
Robot
bedah bukan hal baru. Yang
paling dikenal, robot da Vinci, berusia lebih dari 15 tahun dan
telah melakukan lebih dari 2 juta operasi di seluruh dunia. Dengan menanamkan
pengetahuan tentang ahli bedah terbaik dalam sistem digital, robot otonom dan
semi otonom ini dapat memberikan akses universal terhadap teknik bedah terbaik
dan berpotensi menjadi solusi untuk masalah dalam prosedur bedah konvensional.

Metode operasi
minimal invasif atau laparoskopi cukup menjanjikan karena mengurangi waktu sakit, biaya, penyembuhan,
skarifikasi, kecacatan dan morbiditas. Robot-assisted
surgery (RAS) memungkinkan ahli bedah melakukan prosedur invasif minimal namun
rumit yang lebih tepat dan lebih terkontrol daripada operasi manual.
Robot da Vinci
adalah teknologi mutakhir yang memungkinkan operasi jarak jauh dan teleoperasi.
Ada dua komponen dari sistem ini, robot itu sendiri (yang beroperasi pada pasien) dan konsol kontrol terpisah (yang dikendalikan oleh ahli bedah). Robot ini memiliki tiga lengan robot kecil yang lincah yang menempel pada berbagai instrumen seperti pisau bedah, gunting atau instrumen elektrokauter. Setiap instrumen dapat dengan mudah ditukar dengan fungsi yang berbeda. Lengan terakhir memegang kamera endoskopik yang memberi penglihatan 3D ahli bedah dari konsol kontrol.
Ada dua komponen dari sistem ini, robot itu sendiri (yang beroperasi pada pasien) dan konsol kontrol terpisah (yang dikendalikan oleh ahli bedah). Robot ini memiliki tiga lengan robot kecil yang lincah yang menempel pada berbagai instrumen seperti pisau bedah, gunting atau instrumen elektrokauter. Setiap instrumen dapat dengan mudah ditukar dengan fungsi yang berbeda. Lengan terakhir memegang kamera endoskopik yang memberi penglihatan 3D ahli bedah dari konsol kontrol.
Lingkungan
virtual 3D ini akan memungkinkan ahli bedah untuk 'melihat yang tak terlihat'
karena area tertentu di dalam tubuh dapat 'diterangi' untuk melacak pergerakan,
misalnya, kanker karena menyebar melalui sistem limfatik, yang memungkinkan
ahli bedah untuk melakukan intervensi jika
memungkinkan terlepas dari fokus utama mereka, dapat mengoreksi masalah penglihatan, membentuk
kembali sendi dan bahkan mengebor ke otak.
2. Barcode
adalah suatu kumpulan data optik yang dibaca oleh mesin. Sebenarnya, kode batang ini mengumpulkan data dalam lebar (garis) dan spasi garis paralel dan dapat disebut sebagai kode batang atau simbologi linear atau 1D (1 dimensi). Tetapi juga memiliki bentuk persegi, titik, heksagon dan bentuk geometri lainnya di dalam gambar yang disebut kode matriks atau simbologi 2D (2 dimensi). Selain tak ada garis, sistem 2D sering juga disebut sebagai kode batang.
Penggunaan awal kode batang adalah untuk mengotomatiskan sistem pemeriksaan di swalayan, tugas dimana mereka semua menjadi universal saat ini. Penggunaannya telah menyebar ke berbagai kegunaan lain juga, tugas yang secara umum disebut sebagai Auto ID Data Capture (AIDC).
Kode batang dapat dibaca oleh pemindai optik yang disebut pembaca kode batangatau dipindai dari sebuah gambar oleh perangkat lunak khusus. Di Jepang, kebanyakan telepon genggam memiliki perangkat lunak pemindai untuk kode 2D, dan perangkat sejenis tersedia melalui platform smartphone.
Pada tahun 1932, Wallace Flint membuat sistem pemeriksaan barang di perusahaan retail. Awalnya, teknologi kode batang dikendalikan oleh perusahaan retail, lalu diikuti oleh perusahaan industri. Lalu pada tahun 1948, pemilik toko makanan lokal meminta Drexel Institute of Technology di Philadelphia, untuk membuat sistem pembacaan informasi produk selama checkout secara otomatis.
Kemudian Bernard Silver dan Norman Joseph Woodland, lulusan Drexel patent application, bergabung untuk mencari solusi. Woodland mengusulkan tinta yang sensitif terhadap sinar ultraviolet. Prototipe ditolak karena tidak stabil dan mahal. Tangal 20 Oktober 1949 Woodland dan Silver berhasil membuat prototipe yang lebih baik. Akhirnya pada tanggal 7 Oktober 1952, mereka mendapat hak paten dari hasil penelitian mereka. 1966: Pertama kalinya kode batang dipakai secara komersial adalah pada tahun 1970 ketika Logicon Inc. membuat Universal Grocery Products Identification Standard (UGPIC).
Perusahaan pertama yang memproduksi perlengkapan kode batang untuk perdagangan retail adalah Monach Marking. Pemakaian di dunia industri pertama kali oleh Plessey Telecommunications. Pada tahun 1972, Toko Kroger di Cincinnati mulai menggunakan bull’s-eye code. Selain itu, sebuah komite dibentuk dalam grocery industry untuk memilih kode standar yang akan digunakan di industry.
Kegunaan
Kode batang (barcode) terutama UPC,
sudah menjadi bagian penting dalam peradaban modern. Penggunaan yang sudah
tersebar luas menjadikan kode batang terus digunakan dan berkembang dengan
baik,seperti:
- Hampir semua barang yang dijual di toko grosir, departement store, sudah menggunakan dan memiliki kode batang UPC. Hal ini sangat membantu dalam melacak seluruh item yang dibeli dengan memunculkan harga dan data yang sebelumnya sudah program.
- Penggunaan pada kartu anggota Ritel (hampir seluruh toko ritel seperti alat olahraga, kosmetik, peralatan kantor, obat, dan factory outlet) untuk mengidentifikasikan konsumen yang menjadi anggota.
- Pelacakan gerakan item, termasuk sewa mobil, bagasi maskapai penerbangan. Sejak tahun 2005, maskapai menggunakan standar IATA 2D kode batang di boarding pass (BCBP).
- Beberapa 2D kode batang embed hyperlink ke halaman web page. Sebuah telepon genggam mampu dapat digunakan untuk membaca kode batang dan browsing situs yang terhubung.
- Pada 1970-an dan 1980-an, perangkat lunak kode sumber ini kadang-kadang dikodekan dalam kode batang dan dicetak di atas kertas.
Kategori Berdasarkan Kegunaan
- Barcode untuk keperluan retail. Barcode untuk keperluan retail, salah satu contohnya adalah UPC (Universal Price Codes), biasanya digunakan untuk keperluan produk yang dijual di supermarket.
- Barcode untuk keperluan packaging. Barcode untuk packaging biasanya digunakan untuk pengiriman barang, dan salah satunya adalah barcode tipe ITF.
- Barcode untuk penerbitan. Barcode untuk keperluan penerbitan, sering digunakan pada penerbitan suatu produk, misalkan barcode yang menunjukkan ISSN suatu buku.
- Barcode untuk keperluan farmasi. Barcode untuk keperluan farmasi biasanya digunakan untuk identifikasi suatu produk obat-obatan. Salah satu barcode farmasi adalah barcode jenis HIBC.
- Barcode untuk keperluan non retail. Barcode untuk kepentingan non retail, misalkan barcode untuk pelabelan buku-buku yang ada di perpustakaan. Salah satu tipe barcode untuk keperluan non retail ini adalah Code 39.
- Barcode untuk keperluan lain.
Pembaca Kode Batang
Pada awalnya pembaca kode batang
yaitu scanner atau pemindai dibangun dengan mengandalkan cahaya yang tetap dan
satu photosensor yang secara
manual digosokkan pada kode batang.
Kode batang scanner dapat
digolongkan menjadi tiga katagore berdasarkan koneksi ke komputer, yaitu :
Jenis RS-232 kode batang scanner. Jenis ini membutuhkan program khusus untuk
mentransfer data input ke program aplikasi. Jenis lain,adalah bercode yang
menghubungkan antara komputer dan PS 2 atau AT keyboard dengan menggunakan
kabel adaptor. Jenis ketiga adalah USB kode batang scanner, yang merupakan
lebih modern dan lebih mudah diinstal perangkat daripada RS-232 scanner, karena
scanner kode batang ini memiliki keuntungan yaitu tidak membutuhkan kode atau
program untuk mentransfer data input ke program aplikasi, ketika anda melacak
kode batang datanya dikirim ke komputer seakan-akan telah mengetik pada
keyboard.
Cara membaca Kode Batang
- Kode batang terdiri dari garis hitam dan putih. Ruang putih di antara garis-garis hitam adalah bagian dari kode.
- Ada perbedaan ketebalan garis. Garis paling tipis “1”, yang sedang “2”, yang lebih tebal “3”, dan yang paling tebal “4”.
- Setiap digit angka terbentuk dari urutan empat angka. 0 = 3211, 1 = 2221, 2 = 2122, 3 = 1411, 4 = 1132, 5 = 1231, 6 = 1114, 7 = 1312, 8 = 1213, 9 = 3112.
Standar kode batang retail di Eropa
dan seluruh dunia kecuali Amerika dan Kanada adalah EAN (European Article
Number) – 13. EAN-13 standar terdiri dari:
- Kode negara atau kode sistem: 3 digit pertama kode batang menunjukkan negara di mana manufacturer terdaftar.
- Manufacturer Code: Ini adalah 5 digit kode yang diberikan pada manufacturer dari wewenang penomoran EAN.
- Product Code: 5 digit setelah manufacturer code. Nomor ini diberikan manufacturer untuk merepresentasikan suatu produk yang spesifik.
- Check Digit atau Checksum: Digit terakhir dari kode batang, digunakan untuk verifikasi bahwa kode batang telah dipindai dengan benar.
Keuntungan menggunakan kode batang
- Proses Input Data lebih cepat, karena : Kode batang Scanner dapat membaca / merekam data lebih cepat dibandingkan dengan melakukan proses input data secara manual.
- Proses Input Data lebih tepat, karena : Teknologi Kode batang mempunyai ketepatan yang tinggi dalam pencarian data.
- Proses Input lebih akurat mencari data, karena : Teknologi Kode batang mempunyai akurasi dan ketelitian yang sangat tinggi.
- Mengurangi Biaya, karena dapat mengindari kerugian dari kesalahan pencatatan data, dan mengurangi pekerjaan yang dilakukan secara manual secara berulang-ulang.
- Peningkatan Kinerja Manajemen, karena dengan data yang lebih cepat, tepat dan akurat maka pengambilan keputusan oleh manajemen akan jauh lebih baik dan lebih tepat, yang nantinya akan sangat berpengaruh dalam menentukan kebijakan perusahaan.
- Kemampuan bersaing dengan perusahaan saingan / kompetitor akan lebih terjaga.
Komentar
Posting Komentar